PANGANDARAN JAWA BARAT - Hari Peduli Sampah Nasional, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin.H.M.M Launching event dan hajatan tanpa sampah di wilayah Desa Pangandaran.
Asep menginginkan Desa Pangandaran menjadi inisiator dan menjadi desa pertama di Kabupaten Pangandaran yang pada saat mengadakan event dan hajatan dengan tanpa sampah.
"Bisa, pasti bisa selama kita punya keinginan yang kuat, " katanya, Rabu (22/02/2022).
Asep melanjutkan bahwa, untuk memperkuat hal tersebut diharapkan pemerintahan desa segera membuat peraturan desanya. Selain itu, dirinya juga akan memperkuat dengan regulasi.
"Bukan hanya desa, tetapi pemerintah daerah juga harus terlibat, buat regulasinya minimal peraturan desa, " ucapnya.
Seorang pegiat lingkungan sekaligus tour guide mancanegara Jajang, menyebut, alasan mengapa mengkampanyekan tanpa sampah di hajatan adalah karena kebanyakan turis mancanegara sangat senang ketika dibawa tour ke tempat hajatan dibandingkan dibawa tour ke kawasan wisata.
"Turis asing itu bukan ke Ijen atau Bromo, mereka lebih tertarik ke tempat hajatan karena unik kegiatan besar dilaksanakan dengan gotong royong, " katanya.
Namun demikian, para turis asing tersebut menyayangkan banyaknya sampah yang berserakan di lokask hajatan.
"Para wisatawan mancanegara selalu bertanya kenapa sampah berserakan, ya saya tidak bisa menjawab, " ujarnya.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
Asep Rahman tokoh warga RW 06 Dusun Pangandaran Barat mengatakan, bahwa pengelolaan sampah sebagaimana yang diatur di dalam Undang-undang wajib dikelola oleh orang per orang.
Menurutnya, dilatar belakangi hal tersebut, maka warga RW 06 yang diinisiasi oleh Ketua RW melakukan aksi dengan mengedukasi masyarakat terkait pengelolaam sampah.
Baca juga:
Satpol PP Padang Amankan 5 Pemandu Karaoke
|
"Edukasi 3R ini kita implementasikan di kegiatan masyarakat sehari-hari seperti dihajayan dengan berkahnya sampah, " katanya.
Setelah masyarakat sadar, Asep Rahman menyebut dengan bertahap pengolahan sampah limbah rumah tangga dilaksanakan dengan profitable.
"Secara bertahap kita nanti bagaimana pengolahan sampah rumah tangga yang bisa menjadikan pundi-pundi uang. Memang sejatinya harus ada bank sampah terlebih dahulu, " ujarnya.***